Jakarta, EnergiToday --
Sejumlah pembangkit listrik di Lampung berada dalam kondisi yang
memprihatinkan. Akibatnya, pembangkit listrik tersebut tak bisa
dioperasikan secara maksimal dan Lampung mengalami defisit listrik
hingga 230 MW.
“PLTU Tarahan 3 dan 4 berkekuatan 200 MW
sedang mengalami keretakan pada mesin penampung gas,” kata Manajer
Teknik PLN Cabang Tanjungkarang, Lampung, Nahwaludin, di Bandarlampung,
Selasa (3/9), seperti dikutip dalam kompas.com.
Kemudian PLTA di Waybesay dan Batutegi
sudah sangat jarang dioptimalkan karena debit air yang berkurang. Selain
itu, PLTG Ulubelu masih dalam perbaikan tahunan sehingga saat ini
keluar dari kewajiban menyumbang energi.
Sementara, PLTU Sumatera Selatan yang biasa menyuplai 200 MW ke Lampung juga mengalami kerusakan pada interkoneksi.
Menanggapi kondisi ini, Ombudsman
Lampung menilai, pemadaman yang kerap terjadi sejak sepekan terakhir
tidak sebanding dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang
dibebankan pada pelanggan.
PLN harus mengacu pada UU Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik sehingga mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. (RR/KPC)
Sumber: EnergiToday