KARANGASEM, BALI - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Karangasem 1 MWp On-Grid, PLTS Bangli 1 MWp On-Griddan 6 Unit PLTS 15 kWp Off-Grid resmi beroperasi. Hal ini ditandai dengan diresmikannya
ke-3 PLTS tersebut oleh Menteri ESDM, Jero Wacik pada Senin (25/2). Peresmian
ini dipusatkan di Desa Kubu Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Peresmian
ditandai dengan penekanan tombol sirine yang menandai beroperasinya PLTS secara
interkoneksi ke Jaringan milik PT PLN (Persero).
Proyek
pembangunan PLTS ini merupakan yang pertama di Indonesia sekaligus yang
terbesar sementara ini, dan juga merupakan proyek percontohan bagi seluruh
provinsi yang ada di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik
di daerahnya dengan menggunakan bahan bakar non-BBM. "Saya ingin seluruh
provinsi di Indonesia yang kekurangan litrik pakailah matahari. Ini terobosan
yang paling baik. Kita mulai di Pulau Dewata, Bali. Saya minta
gubernur-gubernur yang ingin nyontek boleh datang ke Bali. Lihat disini ke
Karangasem dan Bangli. Dan nanti kalau mau dibangun di daerahnya nanti saya
akan supervisi. Saya akan kirim tim ke sana untuk membantu. Ini cara kita untuk
membangun listrik dengan menggunakan listrik non-BBM." ujar Menteri ESDM
saat melakukan door
stop dengan para wartawan.
Selain itu, saat memberikan pernyataan kepada wartawan, Menteri ESDM Jero Wacik juga menambahkan, "Dalam perencanaan awal kami membangun 3 PLTS, yaitu di Karangasem, Bangli dan Sumbawa. Semuanya berkapasitas 1 MW. Tujuannya adalah untuk menjadi proyek percontohan bahwa menggunakan tenaga matahari adalah satu alternatif yang baik sekarang ini dan ke depan. Karena tenaga matahari tidak terbatas jumlahnya."
Program pembangunan PLTS yang tersebar di Propinsi Bali ini telah disampaikan kepada pemerintah daerah oleh Menteri ESDM pada pertengahan April tahun 2012 lalu. Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan oleh Menteri ESDM bahwa di era kepemimpinannya, akan lebih memfokuskan pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi surya, mengingat sumber energi BBM ketersediaannya akan semakin menipis jika tidak ditemukan cadangan baru sumber energi fosil serta harganya BBM yang cukup mahal.
"Pembangunan
listrik dengan menggunakan BBM saat ini sudah mahal sekali yaitu 40 sen per
KWh. Saya sudah perintahkan agar PLN jangan lagi membangkitkan listrik dengan
menggunakan BBM. Kita beralih ke energi baru dan terbarukan yaitu diantaranya
fosil, batubara, gas dan saat ini matahari mulai kita coba.
Saya mempunyai perhitungan
bahwa potensi tenaga matahari di Indonesia saat ini sekitar 50.000 MW stoknya.
Makin terik matahari, kalau untuk pembangkit tenaga listrik, akan semakin besar
kita dapat listrik." ujarnya saat menjelaskan kepada wartawan
Peresmian
PLTS ini dipusatkan di desa Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa
Kubu merupakan salah satu desa tertinggal di Provinsi Bali, dengan potensi
sinar matahari yang sangat melimpah. "Desa Kubu, Kabupaten Karangasem,
Bali merupakan desa yang miskin dan tertinggal. Tetapi disini dibangun pertama
kali PLTS yang terbesar sementara ini dengan kapasitas 1 MW."
jelasnya.(ANS)
Sumber : esdm.go.id